Rabu, 21 Agustus 2013

Lirik Lagu JKT48 - JKT48


Yang menarik di Jakarta Monas Ancol dan Dufan
Taman Ismail Marzuki Planetarium
Kakak Ayo datanglah ke FX Sudirman berjalan keliling taman mini
Yang di situ Gelora Bung Karno
Ragunan ada disana
Kakak perempuan pun pergi ke shopping Mall Bundaran HI Kemang Kuningan
Senayan sampai Mangga Dua

Kami Jakarta Fourty Eight
Ayo datanglah dan temui Kami
Jadilah seperti hal yang Kami semua
Kami mohon
Right? Right?

Kami Jakarta Fourty Eight
Ayo datanglah dan temui Kami
Kami semua mengejar mimpi di tempat ini
Tolong dukunglah kami

Kami Jakarta Fourty Eight
Ayo datanglah dan temui Kami
Jadilah seperti hal yang Kami semua
Kami mohon
Right? Right?

Kami Jakarta Fourty Eight
Ayo datanglah dan temui Kami
Kami semua mengejar mimpi di tempat ini
Tolong dukunglah kami

Kami Jakarta Fourty Eight
Kami Jakarta Fourty Eight
Kami Jakarta Fourty Eight
Kami Jakarta Fourty Eight

Sabtu, 17 Agustus 2013

Cerpen JKT48: Theater Berdarah


Teater Berdarah
Kisah ini berawal dari suatu pagi yang cerah…
Tiba-tiba (*kring,.,.kring,.,kring)*

??? : hallo..
??? : hey, cepat lah datang ke kantor ada misi yang akan ku berikan kepada mu.
??? : Baik boss..
Setibanya di kantor,.,.
( tok,.,tok.,.,tok,.,) mengetuk pintu.
Lalu seseorang yg ada di dalam ruangan itu pun mempersilahkannya masuk.
Ariyo   : ada apa boss?? kenapa tadi anda menelpon saya?? ( dengan wajah bingung )
Boss    : saya ada misi rahasia untukmu.
Ariyo   : apa itu boss?? ( tambah bingung )
Boss    : kamu tau kan dengan idol group yang bernama JKT 48 ??
Ariyo   : pernah denger sih boss tapi saya kurang tau. *# maklum dirumahnya hanya ada 1 chanel TV dan sialnya itu adalah TVRI #*.
Boss    : aduh payah sekali kamu ini, misi ini membahas tentang mereka.
Ariyo   : memangnya apa yg terjadi pada mereka?? ( tambah tambah bingung )
Boss    : saya mendapat laporan dari seseorang katanya malam ini haters akan menteror konser mereka di teater.
Ariyo   : lalu apa tugas saya?
Boss    : tugas kamu adalah menyelidiki apa yg akan di lakukan oleh haters di acara tersebut.
Ariyo   : siap boss !!! *dengan lantang*
NB: Ariyo adalah seorang detektif muda yg berbakat tapi tidak terkenal..
Dengan cepat pagi berganti malam. Jam menunjukan pukul 07:15 dan Ariyo pun bersiap siap untuk berangkat, seperti biasa dia pun mengenakan tuxedo hitam yg rapih dengan dasi kupu-kupu yg melingkar di lehernya.
Sesampainya di teater Ariyo pun lansung berjalan masuk ke dalam teater dan tiba-tiba.

Security : maaf mas anda harus membeli tiket terlebih dahulu, memangnya ini layar tancap apa langsung maen nyelonong masuk aja.
Ariyo     : aduhhh, maaf pak saya tidak tau.. ( karna memang dia belum pernah menonton acara yg beginian jadi agak katro ).
Security : antriannya ada di sana mas. * sambil menunjuk gerombolan orang *
Ariyo     : iya, baik pak.. * haduh mana panjang bener lagi anriannya kyk antri sembako di kampung gua* ( berbicara di dalam hati ).
Bagian ngantri ini kita skip aja soalnya klo di bahas pasti bakal lame bener…
Setelah mendapatkan tiketnya Ariyo pun langsung masuk ke acara tersebut, dan di dalam pun terlihat sudah ramai di padati oleh fans fans JKT 48.
Setelah mendapatkan tiketnya Ariyo pun langsung masuk ke acara tersebut, dan di dalam pun terlihat sudah ramai di padati oleh fans fans JKT 48.
Karena saking polosnya Ariyo tidak tau bahwa sedari tadi dia jadi pusat perhatian.
Ariyo   : kenapa mereka kok pada ngeliatin gua sih? Pasti gara-gara gue keren nih ( berbicara di dalam hati ).
Tapi tiba-tiba ada seorang fans menyapanya.
Fans      : mas mau nikahan ya? ( sambil tertawa )
Ariyo     : hah !! knp memangnya??
Fans      : itu bajunya formal banget. ( sambil berjalan meninggalkan Ariyo )
Ariyo     : =_= , haduh kayak nya gua salah kostum nih, halah bodo amat pasang muka tembok aja ( berbicara di dalam hati )
Lalu acara pun dimulai, seperti biasa para member pun keluar dan membawakan lagu-lagu hits nya.
Sementara itu Ariyo pun mulai memperhatikan semua orang dan mencari apakah ada hal mencurigakan di dalam teater tersebut.

Ariyo   : hmm, kyknya aman-aman aja nih acara gak ada hal-hal mencurigakan. Yasudahlah dari pada gua cuman muter-muter gak jelas mending gua nonton aja nih acara sampai selesai. ( berbicara di dalam hati )
Tidak terasa acara itu pun telah selesai, dan semua orang pun bergegas pulang.
Ariyo   : wah udah selesai, tapi gua mau muter-muter lagi ahh untuk memastikan tidak ada hal yg mencurigakan.
Sementara itu di ruang istirahat para member, mereka sedang membereskan barang-barang yg mereka bawa dan langsung bergegas pulang satu demi satu hingga hanya tersisa 3 member saja yaitu Melody, Nabilah dan Ayana.
Melody : kamu gak pulang nab?
Nabilah : iya nanti, soalnya barang bawaanku banyak banget jadinya lama.
Melody : hmm, ayana kamu juga kenapa belum pulang?
Ayana  :  ini aku lagi nungguin supirku belom dateng-dateng padahal udah aku sms, lah kak melody sendiri kenapa belum pulang?
Melody : aku mau istirahat sebentar di sini soalnya capek banget.
Tiba-tiba sebuah kejadian aneh terjadi, *clerk,.,clerc.,.,clekc.,.* semua listrik mati dan semua pintu keluar pun terkunci. Lalu mereka bertiga pun berteriak minta tolong.
Melody, Nabilah & Ayana : ahhhh, tolonnnggggg !!!
Setelah mendengar suara teriakan Ariyo pun kaget dan bergesas mencari dari mana asal suara itu.
Ariyo   : hah, kenapa semua listrik mati dengan tiba-tiba dan kenapa semua pintu keluar sudah terkunci. ( sambil berlari mencari sumber teriakan tadi )
Karna sangat gelap Ariyo pun tidak bisa melihat dengan jelas apa yg ada di depannya, dan tiba-tiba *gubbrakkk*  Ariyo terjatuh.
Ariyo   : haduuhh, apaan nih ( sambil mengambil barang yang membuat dirinya terjatuh ), owh ternyata lightstik.. tapi lumayan juga nih buat penerang jalan..
Ariyo pun melanjutkan pencariannya..
Sementara itu di ruang istirahat member.
Nabilah : haduhh kenapa sih ini kak melody kok listriknya tiba-tiba mati?
Melody : aku juga gk tau nab. ( sambil memeluk ayana karena dia ketakutan )
Dan tiba-tiba terdengar suara lahkah kaki dan cahaya mendekat menuju ruangan mereka.
Ayana  : kak melody itu apa? ( sambil menunjuk ke arah pintu )
Melody : aku juga gak tau.
Nabilah : jangan- jangan itu alien ( sambil memeluk ayana dan melody )
Melody : huss gak mungkin lah, udah sini aku punya ide.
Kita kembali ke Ariyo.
Ariyo   : wah, kayaknya suara tadi berasal dari sini.
Dan ariyo pun membuka pintu, lalu tiba-tiba * plakk.,. duhgg.,.jedakk.,., gubrakkk*
Ternyata ariyo pun mendapat hadiah tamparan, upper cut, dan kick off dari ayana, molody dan nabilah. Dengan seketika ariyo pun terkapar K.O di lantai..
Ayana  : yess, kita berhasil
Melody : ehhh, tunggu dulu itu bukan alien.
Nabilah : ehh iya bener dia manusia, waduh dia mati gak ya..
Melody : haduh kyknya kita salah sasaran.
Ayana  : ehh tunggu dulu klo dia itu penjahat gimana?
Nabilah : gak munkin deh masa penjahat pakaiannya rapih gitu, haduh gimana nih kak melody??
Melody : kok nanya aku sih
Nabilah : ini semua kan idenya kak melody.
Melody : hmm, kayaknya dia cuman pingsan deh, ada yg bawa minyak angin gk? ( sambil mengecek pernapasannya )
Ayana  : aku gk bawa kak, klo kamu bawa gk nab?
Nabilah : aku juga gk bawa
Melody : terus gimana dong?
Ayana  : kasih napas buatan aja kak.
Melody : hah, tapi kenapa harus aku
Ayana  : lah masa kita, kita kan masih kecil gak tau caranya lagian ini kan ide kak melody.
Melody : hmm, yaudah deh tapi kalian jangan bilang sama siapa-siapa ya?
Ayana & nabilah : okeee…
Melody pun bersiap untuk memberikan nafas buatan, lalu *whuachhhaa* ariyo pun tiba-tiba bangun dan memasang kuda-kuda ala karate gitu dehh..
Ariyo     : siapa tadi yg menyerangku? ( sambil melirik ke arah cewek2 )
Melody : ehh, maaf kami tidak sengaja tadi, karna kami bertiga takut jadi kami melalukan hal itu. ( ayana & nabilah mengangguk )
Ariyo     : owhh, tapi hati-hati dong ( dengan nada kesal )
Melody :  iya, sekali lagi kami minta maaf.
Ariyo     : iya, ( haduh sial amat sih gue hari ini ) * berbicara di dalam hati*
Ayana    : ngomong-ngomong kumu ini siapa??
Ariyo     : ( karena identitasnya tidak ingin ketahuan dia hanya menjawab ) namaku Ariyo, aku fans kalian.
Ayana    : owh begitu.
Ariyo     : By the way, kenapa semua listrik bisa mati seperti ini?
Nabilah : mana aku tau tanya aja sama tukang listriknya.
Ariyo     : =_=, ( apa ini ulah haters ya? ) *bergumam di dalam hati*
Terdengar lagi suara hentakan kaki yg mendekat. *tak.,.tak.,.tak*
Ayana  : ehhh, kalian dengar suara gak?
Melody, nabilah & ariyo : langsung melihat ke arah pintu.
Dan terlihat lah sesosok makhluk yg ingin masuk ke dalam ruang istirahat itu.
Nabilah : ayo kita gunakan rencana kak melody lagi. ( mengajak ayana & melody )
Melody : gak ahh ntar salah sasaran lagi.
Ariyo   : biar aku aja yg ngecek keluar.
Ariyo pun keluar dan bertemu dengan makhluk tersebut yang ternyata adalah fans JKT 48.
Ariyo   : siapa kamu?
Rezha  : namaku rezha, aku sedang mencari lightstik ku yg terjatuh dan tiba-tiba semua lampu mati dan pintu keluar pun di kunci, apakah masih ada orang lagi selain kita??
Ariyo   : *tanpa banyak bicara langsung membawa rezha ke ruangan di mana ayana, nabilah & melody berada.
Nabilah : ariyo itu siapa?
Ariyo   : dia adalah fans kalian.
Rezha  : hahh ada ayana, nabilah & melody ( sambil melongo & keringat dingin )
Ayana  : apa kamu terjebak di sini juga?
Rezha  : iya.
Ariyo   : rezha apa barang ini yg kamu cari? ( sambil menyodorkan lightstik yg ditemukannya tadi )
Rezha  : iya..
Ariyo   : ( wah sepertinya dia sangat mencurikakan ) berbicara di dalam hati.
Karna terlihat mencurigakan ariyo pun selalu memperhatikan tingkah dan kelakuan rezha.
Ketika mereka berlima sedang berbicara dan mencari jalan keluar tiba-tiba terdengar suara teriakan seorang laki-laki.
???         : hallooo, apa masih ada orang di sini??
Nabilah : ehh, ada suara orang tuh. Jangan – jangan itu adalah tim penyelamat.
Ariyo     : ya mungkin, ayo kita cari !!
Dan mereka berlima pun bergegas mencari dari mana sumber suara tadi dan tidak begitu lama akhirnya mereka bertemu dengan seseorang laki-laki.
Ariyo     : sepertinya dia yg dari tadi teriak2 ( sambil menghampiri seseorang )
???         : akhirnya aku ketemu juga dengan orang,
Nabilah : apa kamu dari tim penyelamat?
???         : hahhh, nabilah, ayana, melody. Gak nyangka aku bakal ketemu kalian.
Nabilah : ehh, jawab dulu pertanyaan ku. Dasar aneh
???         : namaku ade, dan aku bukan dari tim penyelamat tapi aku adalah fans kalian.
Nabilah : hahhh, padahal aku udah berharap banget.
Melody  : yaudah ayo kita cari jalan keluar sama-sama aja.
Ariyo     : ( wah ada lagi orang yg mencurigakan, dan kenapa ada tisu toilet di sepatunya ) *berbicara di dalam hati sambil memperhatikan ade*
Rezha  : ehh, tunggu sebentar aku mau ke toilet dulu.
Ade     : ehh tunggu hati-hati buka pintunya.
Rezha  : memangnya ada apa?
Ade     : tidak ada apa-apa hanya bercanda. ( dengan muka gugup )
Ariyo   : ( wah aku semakin curiga dengan ade sebenarnya siapa dia )
Setelah beberapa menit menunggu rezha pun datang.
Rezha  : haahhh, legaaaa
Melody : ada yg mau ke toilet lagi gk?
Nabilah : akuuu..
Melody : kenapa tadi tidak bareng aja.
Nabilah : ihhh, malu lahhh
Melody : yaudah sana, mau di temenin gk?
Nabilah : gak ahh, sendiri aja. ( sambil berlari )
Dan tiba-tiba terdengar suara jeritan.*ahhhh tolonggg*
Dan tiba-tiba terdengar suara jeritan.*ahhhh tolonggg*
Ariyo     : ehh suara siapa itu?
Ayana    : itu kan suara nabilah
Melody : hahh, ayo kita lihat kenapa dia..
Mereka pun bergegas lari ke toilet dan ternyata nabilah sudah tergeletak dengan tangan yg berlumuran darah.
Melody : nabilah, kamu kenapa? ( sambil mengangkat kepalanya )
Rezha  : sepertinya dia terluka dan pingsan, ayo kita bawa keluar ( sambil mengangkat nabilah ).
Ariyo   : sepertinya dia terkena pecahan kaya yang terjatuh dari atas pintu toilet. Dan sepertinya ada sengaja menaruh kaca di atas pintu ini.
Ayana    : haduhhh, siapa sih tega berbuat seperti ini?
Ariyo     : aku juga tidak tahu, ( sambil mencari barang bukti ).
Ade       : ehh, rezha bukannya kamu tadi yang terakhir masuk toilet. Pasti kamu yang melakukan ini. ( menunjuk rezha ).
Rezha    : hehh, jangan asal bicara kamu, aku ini kan fans mereka mana mungkin aku ingin menyakiti mereka.
Melody  : sudah tidak usah bertengkar mungkin ini hanya kebetulan saja, mari kita rawat nabilah terlebih dahulu baru nanti kita tanyakan sebenarnya apa yang terjadi.
Lalu mereka semua membawa nabilah ke ruang istirahat untuk merawatnya, kecuali ariyo dia tidak ikut ke ruang istirahat karna dia ingin menyelidiki sebenarnya apa yg terjadi.
****
Setelah beberapa menit berlalu ariyo menemukan hal yg janggal pada pintu tersebut ternyata pintu itu tidak bisa di tutup dengan rapat. Dan ariyo juga menemukan bahwa ada goresan dan pecahan kaca di atas pintu itu. Lalu ariyo menyimpulkan ternyata kaca itu memang sengaja di taruh di atas pintu oleh tersangsa jadi siapa saja yg membuka pintu tersebut akan tertimpah kaca. Setelah ariyo bisa menggambarkan kejadian tersebut dia pun bergegas lari menuju ruang istirahat di mana nabilah di rawat untuk menanyakan apa benar kejadian itu terjadi seperti apa yg dia pikirkan.
Ariyo     : haeh hehh, apa nabilah sudah sadar? ( kelelahan karna berlari )
Melody : iya dia baru saja sadar, tapi kenapa napas mu terputus-putus seperti itu.
Tanpa menghiraukan pertanyaan melody ariyo pun langsung menanyakan apa yang sebenarnya terjadi kepada nabilah.
Ariyo     : nab, sebenarnya apa yg terjadi tadi?
Nabilah : aku tidak tahu, saat aku berlari masuk dan membuka pintu toilet tiba-tiba ada kaca yg jatuh dari atas pintu itu, dan aku pun menghindar tapi kaca itu masih mengenai tangan ku. Hanya itu saja yang aku tahu.
Ariyo     : lalu apakah saat kamu masuk ke toilet pintu itu sudah terbuka?
Nabilah : iya pintu itu terbuka tapi hanya sedikit makanya aku buka lagi pintu itu agar lebih lebar, memangnya kenapa?
Ariyo     : tidak apa-apa. ( ternyata betul seperti apa yg aku pikirkan ) *berbicara dalam hati*
Ariyo     : ehhh, by the way rezha dan ade pergi kemana?
Ayana    : kalo rezha tadi katanya mau mencari peralatan P3K yg ada di dekat toilet.
Trus kalo ade tadi sih dia bilangnya mau nyari pintu keluar siapa tahu aja ada yg gak dikunci.
Tanpa banyak bicara ariyo langsung berlari dan mencari mereka, karna ariyo curiga kalo tersangkanya adalah salah satu dari mereka.
Ariyo     : hahhh, siapa dulu yang harus aku cari, hmmm rezha saja dia yang terakhir masuk ke toilet tadi.
Lalu ariyo bergegas mencari rezha, tapi di tengah perjalanan dia mendengar ada suara orang yg sedang berbincang dengan walkie talkie / semacamnya.
???       : zzzz, boss aku telah berhasil menjalankan rencana kita
???       : zzzz, bagus tapi jangan sampai identitas mu katahuan.
???       : zzzz, baik boss.
Karna ariyo penasaran dia langsung mencari di mana suara itu berasal, tapi tersadar bahwa ariyo datang orang misterius itu pun membuang walkie talkie yg tadi di gunakannya untuk berkomukasi dan begegas lari. Ariyo mengejar orang itu tapi tidak terjangkau karna dia cepat sekali.
Ariyo   : hahhh, cepat sekali dia berlari. Tapi sebenarnya dia itu siapa ya? ( sambil mengambil walkie talkie tersebut )
Ariyo   : wahh, ternyata dia pintar juga, dia menggunakan tisu toilet pada saat memegang benda ini agar tidak meninggalkan sidik jari.
Setelah mengambil walkie talkie tersebut ariyo kembali mencari rezha, dan akhirnya mereka bertemu. Dan tanpak wajah rezha berkeringat seperti habis berlari.
Ariyo   : heyy rezha, apa yg sedang kamu lakukan di sini?
Rezha  : aku sedang mengambil peralatan P3K untuk nabilah,
Ariyo   : baiklah ada yang ingin aku bicarakan pada kalian semua di ruang istirahat.
Rezha  : okee, aku segera kesana.
Ariyo   : ( wah aku curiga dengan dia, apa dia yg tadi berbicara dengan walkie talkie ini. Tapi aku tidak boleh asal menyimpulkan aku harus mencari barang bukti lagi ) *berbicara dalam hati*
Dan ariyo kembali pergi untuk mencari ade. Setelah beberapa menit akhirnya mereka bertemu.
Ariyo   : heyy ade, sedang apa kamu?
Ade     : aku sedang mencoba mencari jalan keluar dari tempat ini. ( sambil mendorong-dorong pintu keluar )
Ariyo   : ayo ke ruang isrirahat ada yg ingin aku bicarakan pada kalian
Ade     : bailah.
 Tapi saat ade sedang mendorong pintu tiba-tiba ada selembar tisu toilet yg terjatuh dari dalam tasnya, tanpa di sadari ade ariyo mengambil tisu tersebut dan mengajak ade untuk menuju ruang istirahat di mana semua orang berkumpul.
Ariyo   : hahh, kenapa ada tisu toilet dari dalam tasnya. Tapi mungkin saja dia abis dari toilet.
Tiba-tiba ariyo sadar dan tersenyum lalu berkata dalam hati : “akhirnya aku bisa menemukan pelaku dari semua ini”.
****
Akhirnya mereka berenam pun berkumpul di ruang istirahat dan dengan cepat ariyo menutup pintu dan berdi di depannya agar tidak ada yg bisa keluar dari sana.
Melody : kenapa kamu menutup pintunya ariyo?
Ariyo   : agar tidak ada yg bisa keluar dari ruangan ini termasuk si pelaku kejahatan. ( sambil tersenyum )
Melody : sebenarnya apa yg kamu maksud?
Ayana  : iya, apa sih maksud kamu?
Nabilah : tau nih aneh – aneh aja.
Rezha    : iya, sebenarnya kamu ini siapa? ( keringat dingin )
Ade       : dasar orang aneh..
Ariyo     : baiklah, sekarang akan aku mulai, pertama aku akan bertanya kepada mu rezha. Apakah sewaktu kamu ke toilet pintunya sudah terbuka?
Rezha    : iya, pintu itu sudah terbuka tapi hanya sedikit
Ariyo     : dan apakah saat kamu masuk kamu membukanya lebih lebar?
Rezha    : tidak, munkin karna badan ku kecil dan aku sudah bisa melewati pintu itu makanya tidak aku buka lagi..
Ariyo     : dan apakah saat kau berada di dalam kau menutupnya?
Rezha    : tidak, karna pintu itu cukup seret dan tidak bisa di tutup
Ariyo     : ternyata benar..
Melody : benar apanya?
Ade       : iya, sebenarnya kamu ini siapa?
Ariyo     : aku ini adalah seorang ditektive ( sambil mengeluarkan lencana dan kartu namanya ).
Ayana    : hahh ditektive, terus apa kamu tau siapa yg telah melakukan ini ke pada nabilah?
Ariyo     : iya aku tahu, ternyata pelakunya adalah dia ( menunjuk ade )
Ade       : hahh kenapa aku?? Mana buktinya?? Bukannya yg dari tadi gugup dan yg terakhir masuk ke toilet adalah rezha. ( menyangkal sambil menunjuk rezha )
Ariyo     : apa kamu tidak mau mengaku ini buktinya ( sambil mengeluarkan walkie talkie dan tisu toilet )
Ade       : barang bukti macam apa itu?
Ariyo     : baik akan ku jelaskan, pertama memang tidak ada dari kami yg mengetahui saat kamu pergi ke toilet tapi itu adalah buktinya ( sambil menunjuk tisu toilet yg tertempel di sepatu ade )
Ade       : tapi ini kan hanya tisu bisa saja ini kebetulan.
Ariyo     : itu bukan kebetulan melainkan itu memang cara kamu untuk menghapus sidik jari mu, seperti yg kamu lakukan pada walkie talkie ini dan mungkin secara tidak sengaja kamu menginjaknya dan tidak menyadarinya.
Ade       : hahhh, kamu tidak usah bercanda seperti itu.
Ariyo     : jika kalian tidak percaya geledah tasnya.
Rezha    : sini tas kamu ( sambil merebut tas ade )
Ade       : *merasa dirinya terpojok dia pun perlahan mendekat ke arah melody*
Rezha    : hehh, benar di tasnya ada tisu toilet.
Nabilah : wah aku gk nyangka kalo fans kita ada yg jahat juga
Ayana    : iya, kamu jahat banget.
Ariyo     : sebenarmya dia bukan fans kalian tapi dia adalah haters dia mencoba untuk menyelakai kalian ( menunjuk ke arah ade )
Karena ade sudah ketahuan tiba-tiba dia pun menarik melody dan mengalungkan pisau ke lehernya.
Ade     : hahahaha, ternyata kamu hebat juga ariyo. Tapi jangan harap kamu akan bisa menyelamatkan dia ( sambil sedikit menggoreskan pisaunya ke leher melody )
Melody : aawww, lepaskan aku ( meronta )
Ayana    : ehhh, lepasin kak melody penjahat
Nabilah : dasar penjahat, lepasin kak melody
Ariyo     : kamu pikir aku bodoh aku sudah menyiapkan sesuatu untuk mengatasi hal seperti ini.
Tiba-tiba ariyo menembakan jarum kecil yg keluar dari dasi kupu-kupunya yg tepat mengenai leher ade, dan seketika ade terjatuh lalu melody pun memukul wajah ade dan langsung berlari menuju ke arah ayana dan nabilah.
Ariyo     : rezha cepat ikat dia dengan tali ini ( melemparkan tali ke arah rezha )
Rezha    : okeee.
Ariyo     : melody apa kamu tidak apa-apa? ( menghampiri melody )
Melody : iya.
Ayana    : sini biar aku obati luka kakak.
Rezha    : heyy ariyo, apakah dia ini sudah mati ( sambil mengikat ade )
Ariyo     : tidak dia hanya pingsan karna aku telah menaruh obat bius pada jarum yg tadi aku gunakan.
Ketika ariyo dan rezha sedang sibuk mengurusi ade, tiba-tiba lampu menyala dan terdengar suara dobrakan pintu *dubbrakkk*. Dan ternyata itu adalah polisi.
Polisi     : heyyy, apa ada orang di sini?
Nabilah : iya kami ada di sini ( sambil teriak )
Polisi langsung bergegas membawa mereka berenam keluar dari tempat tersebut, dan polisi itu menanyakan apa yg terjadi.
Polisi     : sebenarnya apa yg telah terjadi?
Nabilah : ini, kami di teror oleh penjahat dan itu adalah penjahatnya ( menunjuk ade )
Polisi     : baiklah kami akan membawanya ke kantor untuk di proses.
Ternyata setelah sampai di luar para fans & member lain sudah berkumpul karna mencemaskan keadaan nabilah, ayana, dan melody. Lalu ayana, dan nabilah pun berlari dan memeluk semua member.
Ariyo     : melody kamu tidak ikut mereka berkumpul
Melody : iya sebentar, soalnya aku mau mengucapkan terima kasih dulu kepada mu, karna sudah menyelamatkan nyawaku tadi
Ariyo     : ahh. Tidak usah itu kan sudah tugasku.
Tapi dengan tiba-tiba melody mendekat ke arah ariyo dan langsung menciumnya kemudian melody langsung berlari ke arah member lain sambil tersenyum.
Ariyo     : ……, ternyata aku tidak sepenuhnya sial hari ini. ( sambil berjalan pergi dan memegang bibirnya )
                                                         The End

Cerpen JKT48: Persahabatan Konyol Melody Dan Stella

 
“Melody…!!”  teriak Stella yang baru saja selesai memarkir
motor scoopy pinknya kemudian berlari kecil kearah ku “ya ampun Stella masih pagi
udah berisik” gerutuku sambil berjalan cepat, malu juga sih diliat oleh
beberapa pasang mata karena kehebohan sahabat ku yang satu ini. Aku udah
bersahabat dengan Stella sejak kelas satu SMP, awalnya aku tertarik bersahabat
dengan dia karena melihat dia itu pendiam, sabar, dan lembut namun ternyata
semakin kesini semua itu hanya kamuflase untuk jaim belaka, betapa polosnya aku
dulu sampai terkelabui oleh tampangnya yang tenang. Lihat saja tingkah anak ini,
belum cukup seminggu kami jadi anak SMA, sudah banyak kehebohan yang ia buat. 3
hari yang lalu kami harus kucing-kucingan dengan guru BK disekolah karena Stella
memakai kaos kaki warna warni yang nge-jreng banget, 2 hari yang lalu kami
bertengkar dengan kakak kelas karena Stella tidak mau mengalah masalah rebutan parkir
motor, sekarang masih pagi-pagi ia sudah teriak-teriak histeris disekolah, ya
ampun seperti kutukan saja.

“ngelamun ya?”
saat pelajaran baru saja mulai, “tidak, aku lagi mengeluh pada sang pencipta
soalnya dapat sahabat kaya kamu” jawab ku asal sambil menjulurkan lidah ke
arahnya “tapi.. tetap sayangkan?” narsis Stella tampak senyum-senyum tidak
memperhatikan pelajaran fisika dari ibu Marwah, walaupun aku juga sebenarnya
lebih fokus main HP ketimbang memperhatikan rumus-rumus fisika yang menurut ku
tidak jelas itu, masa ia kita harus menghitung kecepatan jatuhnya apel dari
pohon?  BUAT APA COBA? Mending juga
dimakan dari pada kita ngitungin kecepatan jatuhnya dan harus pasrah melihat
apel itu jatuh ketanah yang penuh pasir dan tidak bisa dimakan lagi .

“Melody.. psstt,
Melody.. Melodyyy” teriak Stella lagi saat jam pelajaran masih berlangsung. “Stella,
Melody ada apa kalian berdua?” Tanya ibu Marwah sambil memegang penggaris kayu
super panjangnya itu, “ini bu.. emm ada tikus” jawab asal Stella yang benar-benar
konyol . karena kekonyolan anak satu ini alhasil kami dikeluakan dari kelas
saat jam pelajaran masih berlangsung. Pilihan paling tepat saat situasi begini
ya kantin “gila, kenapa sih kamu harus teriak?” Tanya ku protes tapi tetap lahap
makan bakso pesanan dari kantin, ada untungnya keluar saat jam perlajaran, bisa
makan tanpa harus ngantri, “habisnya kamu tuh di panggil tidak nyaut-nyaut.
Kesel tau”  protes Stella sambil melempar
sedotan kearah ku. Belum sempat aku melawan eh dia mulai cerocos lagi, “eh.. by
the way kamu udah kepikiran mau masuk EKSUL mana?” Tanya nya sambil senyum semriwing. 

“Cheers” jawab
ku sambil tetap menyuap bakso ke dalam mulutku,  “kalau kamu? Pasti kelas vocal.. Ia kan? Udah
ketebak!” sambung ku menyadari perubahan ekspresi Stella dari senyum ala putri
menjadi cengiran kuda “iaa dong. Kamu masuk vocal aja biar kita barengan” bujuk Stella Bukannya aku tidak mau sih. Tapi aku lebih senang cheers ketimbang
nyanyi, sedangkan disekolah hanya boleh ikut satu ekskul.

Hari-hari saat
SMA pun terus berlalu dengan keceriaan kami berdua, hingga suatu saat kami
berdua pun sibuk dengan Ekskul kami masing-masing.

                “ciee udah jadi ketua vocal”
sindir ku saat menghampiri aula tempat latihan Stella, sejak kami masuk eksul yang
berbeda, waktu untuk berkumpul berdua pun jadi semakin sedikit. Apa lagi sejak
kelas 2 aku dan Stella akhirnya terpilih menjadi ketua  ekskul kami masing-masing. “iihh.. kaya kamu
bukan ketua aja. Tumben, ada apa nih?” Stella masih fokus dengan anggotanya
hingga ia tidak sempat melihatku.  “gini ..
kan lapangan tempat kami biasa latihan sedang  dipakai oleh tim basket, aku boleh izin pakai
aula buat latihan ga?” Tanya ku sambil berusaha membujuk semanis mungkin ,
sebenarnya aku tidak enak meminjam aula yang jadi tempat latihan ekskul vocal,
apa lagi mengingat mereka sebentar lagi akan ada pertandingan lomba vocal yang
diadakan tingkat nasional, tapi sebagai ketua Cheers aku juga tidak ingin
dibilang tidak becus dalam latihan. Belum lagi peraturan sekolah yang aneh-aneh
yang melarang setiap ekskul mengadakan kegiatan diluar sekolah berupa latihan atau
sekedar rapat , aneh kan. “bukannya aku tidak mau Mel, tapi aku lagi fokus buat
pertandingan lomba nih” sambung Stella sambil meminta maaf. Aku hanya bisa
tersenyum kecut kemudian berlalu pergi. 

Setelah beberapa
hari pun Cheers tidak pernah latihan, dengan rasa bersalah aku mengajukan
permohonan ke kepalah sekolah untuk saling berbagi aula untuk latihan cheers,
karena tim basket sebulan lagi akan tanding sedangkan ekskul vocal masih
memiliki waktu 2 bulan lebih untuk menghadapi pertandingan. Aku tahu ini kali
pertama murid-murid ekskul vocal ingin menunjukan eksistensinya, apalagi jika mereka
bisa menang dalam pertandingan vocal tersebut, tentunya akan menjadi kebanggaan
tersendiri untuk mereka dan pihak sekolah tidak akan memandang sebelah mata
ekskul vocal lagi. Tapi tim cheers juga butuh latihan buat menyemangati tim
basket, harunya ada sedikit pengertianlah. Aku harap Stella mengerti.

“Stella kamu mengertikan”
Tanya kepsek ke Stella saat aku dan Stella diajak untuk berunding oleh kepsek.
Beberapa kali Stella mengajukan penolakan, tapi karena ini permintaan dari kepsek
akhirnya Stella menuruti dengan apa yang diperintahkan. “aku harap kalian tidak
menganggu yah!” sindir Stella ketus sambil melihat ku. Aku tahu Stella menaruh
harapan besar di group vokalnya, betapa cintanya ia dengan nyanyian, tapi aku
hanya ingin meminta sedikit pengertian darinya. Aku sudah janji tidak akan
menganggu group vocal mereka.

Awalnya semua
lancar, pembagian hari, dan waktu berjalan dengan baik. Tapi entah perasaan ku
saja, murid-murid ekskul vocal mulai egois . tak jarang kami harus mengalah di
hari yang seharusnya menjadi hari latihan kami, atau kami dibuat menunggu
begitu lama karena group vocal selesai latihan lebih lama dari yang seharusnya.
Aku rasa ini tidak bisa dibiarkan, aku akhirnya menghampiri Stella yang saat itu
lagi sendirian. “Stella kita bisa ngomong gak?” Tanya ku sambil duduk di kursi
dekat Stella, Stella tampak capek tapi ia menyempatkan waktu untuk mendengarkan ku
“iya ada apa mel?” jawabnya datar.

 “Udah lama yah kita tidak seakrab ini, duduk
bersama dan bertukar pikiran” sambungku sambil flashback masa lalu yang setiap
hari selalu ada Stella menjadi orang yang menghiburku. “ia, sekarang kita jadi
tidak punya waktu untuk bersama” sambungnya kemudian menawarkanku minuman
berwarna dari botolnya, aku hanya tersenyum sambil memandang kearah lain. “dulu
kita saling mengerti, Sekarang kita jadi tidak dapat mengerti satu sama lain
yah?” belum sempat aku menyelesaikan pembicaraanku, raut wajah heran bercampur
marah terlihat jelas diwajah Stella “maksud kamu Melody?” Tanya Stella kemudian
berdiri memandang ku.

 “Aku selalu berusaha untuk mengerti kamu yah.
Kamunya aja kali yang tidak bias ngertiin aku!” nada ketus langsung keluar dari
setiap kata Stella, “bukan begitu... Hanya saja, lihat! cuma karena masalah
sepele kita jadi kaku begini” aku berusaha menjelaskan tapi Stella kembali protes,
“sepele?? Kamu aja yang mulai duluan, Kita sahabatan lama tapi kamu bilang
tidak saling mengerti, artinya aku tidak bisa memahami kamu, begitu maksud kamu!?
Melody kurang baik apa coba aku berbagi waktu latihan buat tim cheers kamu??
Padahal group vocal sebentar lagi akan bertanding, sedangkan tim kamu hanya
sebagai pemandu sorak!” kali ini Stella berbalik sambil merapikan
barang-barangnya kedalam tas.

 “kamu jangan ngomong ketus gitu bisa gak sih?
Aku mau memperbaiki bukan membuat segalanya jadi rumit Stel” jelasku sedikit
emosi, “udahlah.. Kamu bilang kita mulai tidak saling mengerti. Kalau begitu
kamu urus diri kamu aja sendiri ! kan hanya kamu yang mengerti diri kamu
sendiri. Melody Please kasih aku kesempatan agar group vocal kami jadi lebih baik
. kamu ngerti kan!?” setelah itu Stella berlalu tampa mendengarkan ku lagi. 

Sejak saat itu
aku tidak lagi memakai aula untuk latihan. Kami menggunakan kelas untuk
latihan, toh tim basket seminggu lagi akan tanding jadi kami tidak punya waktu
banyak. Stella terlalu terlena dengan group Vokalnya hingga tidak pernah lagi mau
memperbaiki kesalahpahaman kami. Aku semakin dekat dengan anggota cheers, hang
out bareng, tertawa bareng, terkadang aku curhat rasa kehilangan ku karena Stella
ke anggota cheers lainnya.

Akhirnya cheers
sukses tampil menyemangati tim basket, kami dan tim basket pulang membawa piala
juara satu. Kepsek mengizinkan kami merayakan kemenangan dilapangan basket
sekolah. Malam-malam aku melihat Stella dan anggota lainnya masih berlatih vocal,
terkadang aku khawatir dengan nilai Stella yang belakangan ini kurang baik.

“aku salah apa
sih Mel sama kamu?” bentak Stella marah saat menghampiriku dilapangan basket.
“ada apa?” Tanya ku , sambil memberikan kode untuk anggota lain member kami
ruang untuk berduaan. “kamu tidak suka liat aku menggapai impian ku? Kenapa
kamu harus memberitahu orang tua aku kalau nilai ku jelek karena latihan vocal
terus haaa..!?” Tanya Stella marah.

 “karena orang tua kamu bertanya. Jadi aku
hanya menjawab apa adanya, lagian ini juga untuk kebaikan kamu Stell”  jawab ku merasa bersalah sambil berusaha
memandang Stella, tapi ia enggan menatap ku. “Karena gila urusan kamu itu,
sekarang aku dilarang ikut ekskul vocal. Puaskan kamu sekarang? Kamu bisa pakai
aula sepuasnya untuk latihan!” bentak Stella sambil berlalu. 

Akhirnya hari
pertandingan pun tiba , Group ekskul vocal mau tidak mau harus mengikuti lomba
tanpa Stella. Stella begitu kecewa , bahkan enggan menatap ku, ia pun memilih
tempat duduk jauh dari ku di dalam kelas. Setelah penerimaan raport kelas dua,
tiba-tiba Stella pindah sekolah , ini untuk pertama kalinya aku merindukan sosok Stella. Hari berganti hari , tidak ada lagi ekskul cheers karena kami semua sedang
fokus untuk menghadapi Ujian Nasional, Stella pun bagai hilang tanpa kabar. Aku
sibuk belajar untuk menghadapi UN, sesekali aku latihan vocal sendirian sambil
memadukannya dengan gerakan cheers. Cara itu satu-satunya yang mampu
menghilangkan rasa stress ku. 

Waktu pun terus
berlalu, setelah akhirnya lulus sekolah, Aku memilih untuk tidak meneruskan
kuliah melainkan ikut dalam latihan vocal pada guru privat. Jikalau Stella tidak
bisa meraih mimpinya diluar sana, aku bertekad ingin membantunya untuk melanjutkan
mimpinya. Aku terus berusaha mengatur nafas ku agar saat menari sambil menyanyi,
nyanyianku tetap terdengar bagus. jatuh bangun aku lewati saat latihan koreografi,
begitu pula saat menghampiri satu produser ke produser yang lain meski aku
harus terus ditolak untuk dapat masuk ke industri musik. Hingga suatu ketika
ada satu produser yang membantu ku, dan untuk pertama kalinya aku dapat tampil
di TV yang membuat aku sangat senang. “jika Stella melihat ku, aku harap kamu dapat
hadir bersamaku. Maafkan aku Stella, Aku harap kamu meraih mimpi mu seperti aku
berusaha meneruskan mimpi mu” setelah ucapan aku pun mulai menyanyi dan menari
didepan kamera. Ternyata banyak penonton yang menyukai penampilanku dan Aku
sangat bersyukur dapat terus dipanggil untuk manggung dilayar kaca. 

Dan akhirnya suatu
ketika dalam satu acara, aku melihat sosok Stella sedang duduk menatapku dalam
deretan bangku penonton. tiba harinya aku bertemu kembali dengan Stella
berpelukan melepas rindu tanpa membahas kembali masa yang telah berlalu, aku
menganggap tidak pernah terjadi apapun, aku ingin Stella tetap menjadi sahabatku
seperti dulu. Aku menarik Stella ke atas panggung . awalnya Stella melihatku yang
menyanyi dan menari, tidak lama kemudian Stella mulai mengikuti gerakanku dan
nyanyianku dengan sangat kompak. semua penonton didalam ruangan bertepuk tangan
, aku menarik nafas kemudian turun kepanggung bersama Stella tapi tetap masih
tidak percaya dengan apa yang telah terjadi. “aku selalu bilang kan kalau aku itu
paling ngerti kamu. Bahkan gerakan dan nyanyianmu pun aku  bisa sangat mengerti” ucap Stella tersenyum
riang sambil menjulurkan lidah kepadaku.



--- selesai ---

Wow! Foto Nabilah waktu Masih Bayi hingga Di JKT48

Masihh unyu unyu ya! Tapi sekarang tetep Kawaii :*

FOTO NABILAH WAKTU MASIH BAYI 

Itu Tadi sih waktu masih bayi , Ini Foto Nabilah pas SD

FOTO FOTO NABILAH WAKTU MASIH SD







Gimana Nabilaholic , Cuttess dan Kaawai banget kan Oshi mimin :D

Itu Masih yang SD , Ini dia waktu SMP :*

 FOTO FOTO NABILAH WAKTU SMP





Nahhh , Gimana menurut kalian ?? Kawaii Gak ?? Jangan Lupa Like nya ya!

Nama Member JKT48 Yang Terpilih Membawakan Lagu Yuuhi Wo Miteiru ka

Member yang terpilih terdiri dari 5 member Tim J dan 5 member Tim KIII.
Mereka adalah :
1. Melody Nurramdhani Laksani
2. Shania Juniantha
3. Jessica Veranda
4. Haruka Nakagawa
5. Nabilah Ratna Ayu Azalia
6. Ratu Vienny Fitrilya
7. Cindy Yuvia
8. Rona Anggraeni
9. Shinta Naomi
10. Natalia